Klandestin episode 3

Klandestin
Episode 3

Bel pulang berbunyi lima menit yang lalu sedangkan Liora masih berada di kelas untuk menyusun buku dan membawanya ke perpustakaan. Liora bukan ketua kelas, dia hanya orang yang di percaya oleh teman-teman sekelasnya untuk melakukan ini.

“bukunya udah lengkap, tinggal dibawa ke perpustakaan habis itu pulang deh!” ucap Liora senang. Liora mengaitkan tas ransel di bahunya dan membawa tumpukan buku itu keluar kelas dan mengembalikannya ke perpustakaan.

“yaampun banyak banget sih ni buku! Berat lagi! Duhh jadi susah lihat jalan kan” gumam Liora.

“kok cewe sih yang bawa buku sebanyak itu? Apa ngga ada cowok ya dikelasnya? Sini gue bantu” ucap seorang laki-laki yang berada di belakang Liora.

Laki-laki itu berhasil membuat Liora terkejut. Bagaimana tidak? Sekarang sudah hampir setengah jam dari jam pulang sekolah. Dan sudah di pastikan sekolah sudah sepi. Liora pun membalikkan tubuhnya ke belakang dan ia terkejut untuk kedua kalinya karena yang ada di hadapannya adalah sosok Dalvin yang selama ini ia kagumi.

“eh, gausah kak ngga apa-apa kok. Bisa sendiri” ucap Liora sambil sedikit menunduk karena ia tak dapat melihat sesosok Dalvin dalam keadaan yang cukup dekat.

“yakin bisa sendiri? Daritadi aja jalannya udah oleng. Tapi kalau gue ngga bantu lo, berarti gue bukan cowok” ucap Dalvin yang langsung merebut beberapa bagian dari tumpukan buku itu dari Liora. 

“mau dibawa kemana?” tanya Dalvin kepada Liora yang hanya bisa mematungkan dirinya dan menatap Dalvin atas ketidakpercayaannya itu.

“k..ke perpustakaan kak” jawab Liora dengan sangat gugup. Dan membuat Dalvin langsung berjalan menuju perpustakaan yang diikuti oleh Liora di sampingnya.

“maaf ya soal kemarin” ucap Dalvin secara tiba-tiba yang membuat Liora sontak kaget dengan ucapannya itu.

“soal apa? Rasanya kita ngga pernah ngobrol deh. Kalau ngobrol aja ngga pernah masa bisa tiba-tiba salah. Apalagi emang kakak kenal sama aku? Engga kan?” ucap Liora yang sangat kebingungan.

“maaf ngga bisa bantu pas dilapangan kemarin” ucap Dalvin.

“iya ngga apa-apa kok kak” ucap Liora dengan sedikit kecewa.

***

Seekor kelinci putih berlarian kesana kemari di hadapan Liora dengan membawa suatu benda yang Liora sendiri pun tidak mengetahuinya. Benda itu seakan sangat menarik perhatian Liora yang membuatnya mengikuti kelinci tersebut kemanapun kelinci itu hendak pergi.

“hei, kemarilah kelinci manis!” ucap Liora seakan ia sedang memancing kelinci itu untuk datang kepadanya dan memberitahunya apa yang sedang kelinci itu bawa. Tetapi, semua itu berbeda dengan apa yang ia fikirkan. Kelinci kecil itu tetap berlari tanpa menghiraukan Liora sama sekali. Sampai Liora tersadar kalau ia sudah terlalu jauh mengejar kelinci itu. Sekarang Liora sedang berada di sebuah jembatan yang sangat panjang, sampai Liora pun tidak melihat ujung dari jembatan itu.

Rasanya ingin sekali ia berbalik arah saja, tetapi yang ia bingungkan adalah darimana ia datang tadi. Jembatan ini mempunyai dua arah kedatangan. Dari sisi kiri dan sisi kanan. Liora sangat bingung mengapa ia bisa berjalan sejauh ini tapi ia sama sekali tidak mengingat dari mana tadi ia datang. Mungkin karena ia terlalu fokus dengan kelinci kecil itu.

Liora tidak membawa apapun semenjak kepergiannya tadi, jadi sangat susah untuk membantunya keluar dari tempat itu. Air matanya pun sudah tidak bisa ia tahan lagi, ia sangat kebingungan dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Liora sangat takut jika ia memilih jalan yang salah.

“hei gadis cantik, siapa namamu” ucap sesorang yang baru saja menepuk pundak Liora dengan lembut yang membuatnya kaget.

“siapa kamu? Kenapa aku bisa ada disini? dan tempat apakah ini? Rasanya aku tidak pernah tahu tentang tempat ini” tanya Liora.

“kamu sedang berada di Dunia hati wahai gadis cantik” ucap seseorang itu.

“dunia hati? Apa itu?” tanya Liora lagi.

“di dalam dunia ini kita akan tahu tentang perasaan kita. Sebentar, pasti kamu tidak tahu siapa aku” ucap orang tersebut.

“siapa kamu? Dan apa aku bisa kembali ke rumahku? Ibuku pasti akan mencemaskanku, kasihan dia tolong antar aku pulang” ucap Liora.

“aku adalah Ratu Hati, pemimpin dalam kerajaan hati. Kamu adalah manusia yang terpilih untuk masuk ke dalam dunia ini. Siapa yang akan mengantarmu pulang? Kamu sendirilah yang akan mengantarkan dirimu pulang nona manis. Asalkan misimu telah selesai. Tenang saja Ibumu tak akan mencemaskanmu , karena jika di dunia sudah satu jam, di dunia ini masih satu detik. Sebenarnya aku sangat ingin tahu siapakah dirimu wahai gadis cantik” jelas Ratu Hati.

“namaku Liora Calluella” ucap Liora.

“nama yang indah, sama seperti parasmu yang cantik” ucap Ratu Hati.

“Kau bilang aku bisa pulang jika aku telah menyelesaikan misiku? Tanya Liora.

“betul sekali Liora. Selain gadis yang cantik kau juga sangat pintar”puja Ratu hati.

Liora betul-betul tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Kejadian ini sangat aneh. Yang ia tahu kejadian ini hanya ada di sebuah dongeng saja tetapi lihatlah, ini semua terjadi dalam dirinya.
***

“baik, aku akan menjelaskan semua tentang dunia ini. Pertama kau harus menyusuri jembatan yang panjang ini. Kau sama sekali tidak boleh berbalik kearah manapun. Mengerti?” jelas Ratu Hati

“ya, aku mengerti” jawab Liora.

“di dalam dunia ini kita akan membantu menyelesaikan sema masalah perasaanmu. Dan kau tidak bisa menyembunyikan perasaanmu sama sekali. Karena sekarang kita akan masuk ke alam pendeteksi perasaan. Semuanya akan tercatat tanpa terkecuali”jelas Ratu Hati.

Sedang mereka menyusuri alam pendeteksi perasaan, tiba-tiba banyak sekali gambar Dalvin disana yang membuat Liora sangat kaget. Dan bukan hanya Dalvin saja tetapi wajah Gladys pun ikut di tayangkan.

“aku tahu siapa mereka!” goda Ratu Hati pada Liora yang sangat kebingungan. “kau sedang jatuh hati padanya kan? Sambil menunjuk kearah gambar Dalvin. “dan…. gadis itu… ya! gadis itu adalah seseorang yang sedang kau benci karena perbuatannya terhadap Dalvin, kan?” goda Ratu Hati lagi sambil menunjuk ke gambar Gladys.

Muka Liora pun tampak memerah dibuatnya. Dia sangat malu jika ada orang yang mengetahui kalau ia menyukai Dalvin dan sedang cemburu dengan Gladys selain sahabat-sahabatnya.

“Ratu Hati!.....

Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Cerpen Jawaban Alina dan Dodolitdodolitdodolibret karya Seno Gumira Ajidarma

Analisis struktur Lahir Dan Batin Puisi (Bukan) Hujan Bulan Juni