Analisis struktur Lahir Dan Batin Puisi (Bukan) Hujan Bulan Juni

(Bukan) Hujan Bulan Juni

Novita Permai Sari Hutasoit

Sungguh sulit untuk seperti Hujan Bulan Juni, kawan.
Ia terlalu pandai untuk bersembunyi,

Aku tidaklah sepandai itu.

Aku menuliskan rindu itu.

Tetapkah itu disebut rahasia?

Tentu tidak. Memanglah tulisan itu berbeda dengan lisan.

Rinduku tak pernah kurahasiakan,

kalian semua sudah tahu rindu itu apa.

Tapi, mengapa itu tak pernah dapat tersampaikan dengan tepat?

Binong, 17 Juli 2017




Struktur Lahir

A. Tipografi (Perwajahan puisi)

Puisi ini menggunakan tipografi sebagai berikut :
1. Puisi ini menggunakan baris rata Kiri.
2. Menggunakan huruf kapital pada setiap huruf awal di setiap baris.
3. Penggunaan huruf Kapital pada setiap Kata Hujan, Bulan, Juni.
4. Selalu menggunakan tanda baca di setiap akhir baris.

B. Diksi (pilihan kata)

Penyair tersebut memilih kata Rindu sebagai diksi, KArena penyair tersebut memakai kata Rindu sebagai intu dari perassannya.

C. Imaji (citraan)


"Aku menuliskan rindu itu".

Kalimat diatas menggunakan citraan perabaan (taktil) dan citraan Gerak dalam puisi.

"Ia terlalu pandai untuk bersembunyi"

Kalimat diatas menggunakan citraan Gerak dalam puisi.

"Sungguh sulit untuk seperti Hujan Bulan Juni, kawan"
Kalimat diatas menggunakan citraan Gerak dan citraan Penglihatan dalam puisi.

"Memanglah tulisan itu berbeda dengan lisan"

Kalimat diatas menggunakan citraan Penglihatan dalam puisi.

"Tapi, mengapa itu tak pernah dapat tersampaikan dengan tepat"

Kalimat diatas menggunakan citraan Pendengaran dan Penglihatan dalam puisi.

D. Kata Konkret (Bermakna sebenarnya)

"Sungguh sulit untuk seperti Hujan Bulan Juni, kawan".

Tidak semua orang mengerti arti dari Hujan Bulan Juni tersebut. karena kata kata "sungguh sulit untuk seperti", mungkin saja membuat orang berpikir bahwa kata kata tersebut sedang mempersonifikasikan tentang seseorang yang susah untuk ditirukan. Entah dari fisiknya atau perbuatannya.

E. Bahasa Figuratif (Bahasa Kiasan/Majas)

"Sungguh sulit untuk seperti Hujan Bulan Juni, kawan" dan "Ia terlalu pandai bersembunyi" mengandung majas personifikasi. Karena dalam kalimat "Hujan Bulan Juni" dan kata "ia" sedang menggambarkan tentang seseorang.

"Tetapkah itu disebut rahasia?" dan "Tapi, mengapa itu tak pernah dapat tersampaikan dengan tepat?" mengandung majas Retorik. karena tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

F. Verifikasi 

Sungguh sulit untuk seperti Hujan Bulan Juni, kawan.
Ia terlalu pandai untuk bersembunyi,

Aku tidaklah sepandai itu.Aku menuliskan rindu itu.

Tetapkah itu disebut rahasia?

Tentu tidak. Memanglah tulisan itu berbeda dengan lisan.

Rinduku tak pernah kurahasiakan,kalian semua sudah tahu rindu itu apa.

Tapi, mengapa itu tak pernah dapat tersampaikan dengan tepat?


Rima puisi tersebut adalah menggunakan beberapa akhir kata yang sama pada beberapa larik.
Ritme puisi tersebut adalah dibaca dengan pelan dengan perasaan sendu atau sedih.


Struktur Batin
A. Tema 
Tema Puisi (Bukan) Hujan Bulan Juni adalah Rindu yang tak pernah tersampaikan dengan tepat.

B. Nada (Sikap penyair terhadap pembaca)

Sungguh sulit untuk seperti Hujan Bulan Juni, kawan.
Ia terlalu pandai untuk bersembunyi,Aku tidaklah sepandai itu.Aku menuliskan rindu itu.


Nada yang digunakan adalah Nada melankolik: nada murung yang menggambarkan suasana hati yang sedih karena tidak bisa menirukan sesuatu yang sang penyair itu maksudkan.

Tetapkah itu disebut rahasia?


Nada yang digunakan adalah Nada sedikit naik, karena sedang bertanya.

Tentu tidak. Memanglah tulisan itu berbeda dengan lisan.Rinduku tak pernah kurahasiakan,kalian semua sudah tahu rindu itu apa.


Nada yang digunakan adalah Nada datar, karena sedang menjelaskan sesuatu.

Tapi, mengapa itu tak pernah dapat tersampaikan dengan tepat?


Nada yang digunakan adalah Nada sedikit naik, karena sedang bertanya.


C. Rasa (Sikap penyair terhadap permasalahan yang terdapat dalam puisinya)
Penyair menyampaikan rasa "sedih" karena Rindunya tidak dapat tersampaikan dengan tepat kepada seseorang yang sedang dimaksudkan oleh sang penyair tersebut.


D. Amanat
Amanatnya adalah kita harus selalu tabah walaupun hasil yang kita dapat tidak selalu memuaskan atau sesuai dengan keinginan kita.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Cerpen Jawaban Alina dan Dodolitdodolitdodolibret karya Seno Gumira Ajidarma

Klandestin episode 3